Jumat, 04 Maret 2011

manusia hobbit




Para arkeolog baru-baru ini telah menemukan sejumlah peralatan batu di Kepulauan Flores yang berkaitan dengan manusia Hobbit. Dalam penelitian mereka terungkap, manusia Hobbit di Indonesia itu diyakini hidup jutaan tahun lalu, 200.000 lebih lama dari perkiraan semula.


National Geographic, Jumat (19/3) menulis misteri manusia kerdil ini mulai mencuat sejak ditemukannya tulang belulang manusia dengan tinggi 1 meter, berat 25 kg dengan ukuran otak yang sangat kecil sebesar buah anggur di Flores, Indonesia. Mahluk ini lantas menjadi bahan berdebatan yang hangat di dunia sejarah, arkeologi dan palaentologi.


Namun, temuan terkini di sedimen gunung berapi di Flores berupa peralatan batu terungkap peralatan tersebut berusia lebih lama, ujar Adam Brumm, arkeolog di University of Wollongong, Australia.


Dapat disimpulkan bahwa budaya penggunaan pealatan batu sudah dipakai oleh manusia purba yang berasal dari Afrika dan berhijrah ke Kepulauan Flores. Hasil temuan para arkeolog ini dipaparkan di Jurnal Nature kemarin.


Dalam tulisan tersebut dipaparkan penggunaan batu dan tulang sudah dipakai oleh nenek moyang manusia Hobbit yang diduga Homo Erectus manusia berjalan tegak namun berotak kecil yang meninggalkan Afrika sekitar 1,5 juta tahun silam dan sampai di Flores sekitar 880.000 tahun lalu.


Dari penanggalan peralatan tersebut diduga nenek moyang manusia Hobbit itu berburu gajah pygmy dan kura-kura raksasa. Namun, para arkeolog meyakini nenek moyang manusia Hobbit itu jauh lebih primitif.


Berdasarkan dari struktur tulangnya yang dilaporkan pada tahun 2004, diyakini manusia Hobbit berasal dari spesies yang unik, Homo Floresiensis yang merupakan keturunan dari Homo Erectus. Para ilmuwan lain yang memelajari bentuk tubuhnya menyimpulkan bahwa manusia Hobbit berasal dari mahluk yang jauh lebih primitif.


Namun, tidak semua ilmuwan menerima penanggalan baru tersebut. Anthropolog James Phillips mengatakan bahwa biar bagaimanapun manusia Hobbit itu berada di Jawa sekitar 750.000 tahun lalu. Dengan ditemukannya artefak berusia jutaan tahun di Flores belum tentu ada kaitannya dengan manusia Hobbit, jelas professor emeritus ini di University of Illinois, Chicago.


Kini para ilmuwan masih dibingungkan soal bagaimana manusia Hobbit bisa sampai di Flores. Para ilmuwan memiliki teori lain bahwa manusia Hobbit berhijrah dari Afrka melalui Pulau Sulawesi dengan berjalan kaki jutaan tahun lalu dan menggunakan rakit atau tersapu tsunami hingga ke Flores. Para ilmuwan rencananya akan mengunjungi Pulau Sulawesi untuk menemukan bukti keberadaan manusia Hobbit yang kini masih misterius itu di sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar