Jumat, 27 Januari 2012

IZINKAN AKU BERLABUH DI DERMAGA HATIMU


aku datang dengan sejuta harapan

harapan kita akan abadi dalam nirwana ini

izinkan lah jemari ini memeluk erat tubuh mu

membawamu terbang melintasi langit ke tujuh



kan pinang engkau dengan seribu sajak romantis

dan kan kulantungkan hingga semua orang iri pada cinta kita



izinkan lah ku berlabuh di dermaga hatimui mu....

karena ku yakin kita bagai awan dan langit..

yang saling mengisi kekosongan hati...



izinkanlah ku berlabuh di dermaga hati mu..

karena pada saat ku bersandar...

engkau akan merasakan nikmat yg tiada tara...

sahabat

Untuk kalian yang memiliki sahabat,



menganggap sahabat itu penting, dan



akan selalu mengingat sahabat itu disetiap tatapan kalian.







“Aku kurang mengerti akan makna persahabatan tapi aku tahu, sahabatku itu selalu ada disaat aku nangis, disaat aku tertawa, disaat aku jengkel, disaat aku galau, disaat aku butuh pertolongan, disaat aku susah, disaat aku senang, hingga aku merasa kalau aku dibutuhkan oleh orang-orang di sekitarku. Aku tidak tahu mengenai sahabat, sampai mereka datang kepadaku. Mengajakku untuk tertawa bersama mereka. Mengajakku untuk menangis. Dan terjun dalam ayunan masalah. Sejak itulah aku tahu, aku punya mereka yang mengajarkan banyak hal kepadaku tentang dunia ini.



Sulit untuk percaya pada orang lain, termasuk disaat aku mengenal mereka. Tetapi, entah kenapa hati ini meyakinkanku bahwa mereka itu orang baik. Tidak akan menelantarkanku, tidak akan membiarkanku sendiri, dan tidak akan membiarkan aku tersakiti. Sejak itulah aku mengenal mereka, berbagi, dan selalu bersama mereka dimanapun dan disaat apapun …”







Ketika seorang sahabat menghindar karena sahabatnya yang lain, anggaplah itu sebagai sebuah kewajaran.



Dan ketika seorang sahabat itu kembali, anggaplah ia sebagai sahabatmu yang takkan kau sakiti lagi.



Sahabatku adalah malaikatku. Meski ia tak bersayap, ia mampu menerbangkanku.



Meskipun ia tak ada, cahaya nya tak pernah hilang. Selalu menerangi ketika sang bulan tak seterang hari kemarin.



Selalu bersinar disaat mentari enggan tersenyum pada dunia. Itulah sahabatku.



Karena sahabatku, aku ada menatap dunia. Aku belajar tentang keikhlasan dan kesabaran.



Aku berani menghadapi semua yang harus kuhadapi.



Karena sahabatku, aku berdiri tanpa penyanggah yang terkadang goyah disaat yang tak tepat.



Karena mereka bangga menjadi sahabatku, maka akupun bangga menjadi sahabat mereka…